
Jumat (11/4/2025). Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh mahasiswa dan dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Acara yang berlangsung ba’da Ashar ini diawali dengan kunjungan ke Ndalem DR. KH. Abdul Rokhim di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, lalu dilanjutkan ke kediaman Gus Hamdi di Pondok Pesantren An-Nur.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari semangat menjaga silaturahmi dan mempererat hubungan antara civitas akademika setelah menjalani ibadah Ramadan. Sejumlah mahasiswa dan dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) hadir dengan penuh antusias, saling menyapa, bersalaman, dan bermaafan dalam suasana yang sangat akrab.
Di kediaman KH. Abdul Rokhim, para peserta disambut dengan ramah dan hangat. Momen ini diisi dengan doa bersama serta nasihat singkat dari beliau tentang pentingnya menjaga adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para penuntut ilmu.
Setelah dari sana, rombongan melanjutkan kunjungan ke Ndalem Gus Muhammad Hamdi. Suasana menjadi semakin akrab dan hangat ketika Gus Hamdi memberikan tausiyah ringan namun menarik hati. Dalam tausiyahnya, Gus Hamdi mengangkat tema yang unik: keutamaan minum kopi.
“Minum kopi bukan sekadar kebiasaan, tapi bagian dari budaya berpikir dan merenung. Para ulama dulu menyesap kopi sambil menulis kitab, berdiskusi, dan mengolah ide-ide besar. Maka, kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga soal cara kita merawat nalar,” tutur Gus Hamdi yang disambut senyum para hadirin. Ia juga menyampaikan bahwa kopi bisa menjadi wasilah untuk mempererat hubungan sosial, apalagi jika dinikmati bersama. “Banyak gagasan besar yang lahir dari obrolan santai sambil minum kopi,” tambahnya.
Selain tausiyah, acara juga diisi dengan sesi ramah tamah, di mana mahasiswa dan dosen berbincang santai sambil menikmati hidangan khas lebaran yang telah disediakan. Menambah suasana kekeluargaan yang hangat.
Beberapa mahasiswa mengungkapkan rasa syukur dan senang bisa mengikuti acara ini. “Rasanya seperti kumpul keluarga besar. Bisa ngobrol langsung dengan dosen di luar kelas itu jadi pengalaman yang menyenangkan dan membangun,” ujar salah satu mahasiswa semester empat.
Tak hanya sebagai ajang temu kangen dan silaturahmi, acara halal bihalal ini juga menjadi sarana membangun komunikasi yang lebih terbuka antara mahasiswa dan dosen. Di luar suasana akademik yang formal, hubungan yang terjalin terasa lebih manusiawi dan saling menghargai.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Gus Muhammad Hamdi, memohon keberkahan ilmu, kelancaran studi, serta dijauhkan dari segala bentuk perpecahan dalam kebersamaan. Suasana haru terasa saat semua peserta mengangkat tangan bersama-sama, mengamini setiap harapan yang dipanjatkan. Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan silaturahmi yang telah dijalin tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus terjaga dan tumbuh dalam kehidupan kampus sehari-hari. Halal bihalal ini menjadi bukti bahwa hubungan yang hangat antara mahasiswa dan dosen adalah kunci penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan penuh keberkahan. (Pewarta: Reshanti Deasy Maharani)

Leave a Reply